Open Source Software" (OSS), menurut
Esther Dyson (1998), didefinisikan sebagai perangkat lunak yang dikembangkan
secara gotong-royong tanpa koordinasi resmi, menggunakan kode program (source
code) yang tersedia secara bebas, serta didistribusikan melalui internet.
Dengan pola open source orang dapat membuat
dan mengembangkan apa yang disebut dengan free software. Software ini dapat
digunakan tanpa perlu membayar lisensi atau hak cipta karena memang
dikembangkan dengan pola open source. Jadi, dengan pola open source orang dapat
mengembangkan software dan mempublikasikannya dengan bebas melalui internet.
Maka tidak heran apabila kita akan banyak menemukan free software ini di
internet dan bisa secara bebas mendownloadnya tanpa perlu membayar uang sepeser
pun kepada pengembang software tersebut.
Keuntungan Open Source
Motivasi dari penggunaan dan pengembangan
open source software beraneka ragam, mulai dari filosofi dan alasan etika
sampai pada masalah praktis. Biasanya, keuntungan yang dirasa pertama dari
model open source adalah fakta bahwa ketersediaan open source diciptakan secara
gratis atau dengan biaya yang rendah.
Berikut beberapa keuntungan menggunakan Open Source
• Legal
Indonesia
berada pada posisi nomor 4 negara pembajak terbesar di dunia. Hal ini
menyebabkan posisi tawar-menawar Indonesia melemah di dunia perdagangan, dan
menjadikan Indonesia menuai kecaman dari negara-negara lainnya. Open Source,
dengan berbagai kelebihannya, juga legal. Penggunaan software Open Source di
seluruh Indonesia akan menyebabkan tingkatpembajakan software di Indonesia
menjadi turun drastis, dari 88% menjadi 0%.
• Penyelamatan Devisa Negara
Software
yang banyak dipakai untuk mengetik harganya adalah US$ 600. Untuk perbandingan,
harga laptop adalah sekitar US$ 435 . Dan pendapatan per kapita/bulan adalah
hanya sekitar US$ 134. Dengan menggunakan solusi berbasis Open Source, maka
dapat dilakukan penghematan devisa negara secara signifikan. Kemudian dana
tersebut dapat dialokasikan ke usaha-usaha untuk kesejahteraan rakyat.
• Keamanan Negara / Perusahaan
Di tahun
1982, terjadi ledakan dahsyat di jalur pipa gas Uni Sovyet di Siberia. Kekuatan
ledakan tersebut, sekitar 3 kiloton, atau 25% dari kekuatan bom nuklir
Hiroshima. 16 tahun kemudian baru diketahui oleh publik bahwa ledakan tersebut
disebabkan oleh software komputer proprietary / tertutup yang telah diubah oleh
CIA. Software Opn Source bebas dari bahaya ini, karena bisa dilakukan audit
terhadap kode programnya.
• Keamanan Sistem
Virus,
spyware, trojan, dan berbagai masalah keamanan lainnya, sudah akrab dengan
banyak pengguna komputer.Pada topik keamanan sistem, satu buah lubang keamanan
saja sudah cukup untuk menjadi jalan masuk penjahat.Masalahnya pada software
proprietary / tertutup, sangat sulit untuk dapat benar-benar yakin dengan
keamanannya; karena kita tidak tahu apa yang ada di dalamnya. Selain itu,
seringkali sangat sulit untuk mendapatkan solusinya. Sebagai contoh, ada
security hole diInternet Explorer yang telah diketahui sejak tahun 2002, namun
masih tetap belum ada solusinya.
Sebuah
komputer dengan OS Microsoft Windows 2000 yang kemudian disambungkan ke
Internet, dapat terserang virus dalam waktu 10 menit atau kurang. Di tahun
2006, Internet Explorer tidak aman untuk digunakan selama 284 hari . Dan
seterusnya.
• Banyaknya tenaga (SDM ) untuk mengerjakan
proyek.
Sumber daya
manusia merupakan salah satu unsur pokok dalam software development. Proyek
open source biasanya menarik banyak developer. Sebagai contoh, pengembangan
server web Apache9 menarik ribuan orang untuk ikut mengembangan dan memantau.
• Kesalahan (bugs, error) lebih cepat
ditemukan dan diperbaiki.
Karena
jumlah developernya sangat banyak dan tidak dibatasi, maka kemungkinan untuk
mendeteksi bugs lebih besar. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah
satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, karena source
code tersedia, maka setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus
menunggu dari vendor.
"Given enough eyeballs, all bugs are shallow. (Linus Torvalds)”
"Given enough eyeballs, all bugs are shallow. (Linus Torvalds)”
• Kualitas hasil lebih terjamin.
Karena
banyaknya orang yang melakukan evaluasi, kualitas produk dapat lebih baik.
Sebagai contoh, Apache merupakan web server open source yang paling banyak
digunakan orang di dunia. Namun hal ini hanya berlaku untuk produk open source
yang ramai dikembangkan orang. Tidak selamanya produk open source dikembangkan
oleh banyak orang. Ada banyak produk open source yang dikembangkan oleh
individual saja.
Kekurangan Open Source :
·
Kurangnya
SDM yang dapat memanfaatkan open source. Salah satu keuntungan utama dari
gerakan open source adalah adanya ketersediaan source code. Namun ketersediaan
ini menjadi sia-sia apabila SDM yang ada tidak dapat menggunakannya, tidak
dapat mengerti source code tersebut. SDM yang ada ternyata hanya mampu
menggunakan produk saja. Jika
demikian, maka tidak ada bedanya produk open source dan yang proprietary dan tertutup.
demikian, maka tidak ada bedanya produk open source dan yang proprietary dan tertutup.
·
Tidak adanya
proteksi terhadap HaKI . Kebanyakan orang masih menganggap bahwa source code
merupkan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya
usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya
yang terbuka, open source dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.
yang terbuka, open source dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.
Referensi :